Musik adalah Bahasa Universal.
Dengan begitu banyaknya bahasa yang ada di muka bumi ini, sulit untuk dapat berinteraksi dengan atau menyatukan bermacam macam tipe manusia tanpa mengerti bahasa. Namun musik sejauh ini (dan akan terus) selalu bisa menjadi bahasa alternatif untuk mengutarakan sesuatu yang bahasa verbal sulit lakukan.
- MENGENAL AUDIO DIGITAL
Sebuah mikrofon mengubah suara menjadi sinyal listrik analog, kemudian sebuah konverter analog-ke-digital mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, begitu juga dengan konverter digital-ke-analog melakukan proses sebaliknya, mengubah sinyal digital kembali menjadi sinyal analog, dimana sirkuit analog memperjelas sinyalnya dan mengirimnya ke pengeras suara.
Sistem audio digital dapat mencakup kompresi, penyimpanan, pengolahan dan komponen komponen lain transmisi. Konversi ke format digital memungkinkan kenyamanan dalam hal manipulasi, penyimpanan, transmisi dan pengambilan sinyal audio.
- PERKEMBANGAN ALAT PEMUTAR MUSIK
Penyimpanan musik pertama yang diketahui secara umum adalah Piringan Hitam yang diputar melalui alat bernama Gramophone. Namun sebelum gramophone ditemukan, pada tahun 1887, Charles Cros dari Perancis menggunakan sebuah alat bernama paleophone yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah piringan hitam. tetapi ide ini tidak pernah berhasil diwujudkan secara luas.
Setelah disempurnakan dan diberi nama Phonograph oleh Thomas Alva Edison, pada tahun yang sama Phonograph disempurnakan untuk keperluan pekerjaan.
Barulah pada tahun 1890 an, Emilie Berliner - setelah dia menemukan piringan hitam jenis baru - mematenkan Gramophone - diambil dari nama label perusahaan miliknya, Berliner Gramophone - sebagai pembaruan dari phonograph. Secara spesifik, Gramophone mempunyai fungsi jauh lebih baik dibandingkan Phonograph yaitu untuk memutar musik. Setelah masa pematenan berakhir pada tahun 1918, banyak label-label musik lainnya yang memproduksi massal piringan hitam. Pada masanya Gramophone terbatas hanya dimiliki oleh kalangan menengah keatas dikarenakan harganya yang mahal.
Piringan hitam sendiri memberikan kualitas suara yang cukup baik, namun dikarenakan terbatasnya inovasi teknologi pada masa itu, tidak seperti sekarang - musisi biasa membuat 1 album yang berisi beberapa lagu dalam satu albumnya - selain besar dan beratnya bisa mencapai 200 gram, piringan hitam tidaklah praktis. besarnya piringan hitam pun tidak dapat menyimpan banyak lagu/musik didalamnya. Biasanya 1 piringan hitam hanya dapat menyimpan 4 buah rekaman penuh lagu, itupun untuk jenis Long Play (dengan plat berdiameter 30 cm dengan kecepatan 33 1/3 rpm).

setelah diproduksi massal pada tahun 1965, kaset yang diambil dari kata cassette yang berarti 'Kotak Kecil' mengalami kemajuan pesat, baik itu dalam hal peningkatan kualitas kaset itu sendiri maupun perangkat pemutarnya yang lebih kita kenal sebagai Tape Deck.

Namun begitu kaset sangat populer antara dekade 1980 - 1990 an.
Ada banyak pemutar kaset yang diciptakan dan diproduksi massal demi memenuhi permintaan pasar pada waktu itu, mulai dari Tape Recorder, Tape Radio Player Portable hingga Walkman Cassette.



- Digital Audio Tape (DAT) & Digital Compact Cassette (DCC)
Digital Audio Tape (DAT) & Digital Compact Cassette (DCC) adalah pembaruan dari Compact Cassette. kelebihan dari DAT & DCC adalah memiliki pita magnetik yang terlindungi sehingga menjadikannya perangkat penyimpanan suara digital dengan kualitas jauh lebih baik dari Kaset.



Kelebihan dari DCC terdapat pada alat pemutarnya yaitu DCC player yang juga kompatibel atau bisa digunakan untuk memutar Compact Cassette atau kaset biasa, tidak seperti DAT Player yang tidak bisa memutar kaset biasa.
Diramalkan sebagai primadona baru dalam industri penyimpanan suara digital, DCC yang menjadi pesaing langsung dari MiniDisc (MD) Sony yang lebih dulu diperkenalkan pada tahun 1991, gagal memenuhi ekspektasi.
Hal tersebut disebabkan strategi pasar dari pihak Sony yang memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan oleh Compact Disc (CD) yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1982, serta kompabilitasnya dengan pemutar musik yang sempat merajai pemutar musik portable di seluruh dunia, Sony MiniDisc Walkman.
- Compact Disc (CD) & Digital Versatile Disc - Audio (DVD-A)
CD merupakan media penyimpanan data digital berbentuk piringan cakram optik yang populer Indonesia pada akhir 1990 an - awal 2000 an.
DVD-A merupakan media yang sama fungsi dan bentuk fisiknya dengan CD namun dengan kualitas yang jauh lebih baik dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan CD.
CD mempunyai kapasitas rata-rata antara 600 - 700 MB yang mana mampu menyimpan antara 10 - 20 (bisa lebih) lagu tergantung dari kualitas suara yang disimpan.
CD pada awalnya hanya bisa dipakai sebagai media penyimpanan audio saja, namun pada perkembangannya mampu juga menyimpan data (CD-ROM). beberapa format lainnya juga dikembangkan seperti cakram optik media sekali input (CD-R), media bisa tulis ulang (CD-RW), Video Compact Disc (VCD) dan beberapa tipe lainnya.

Sony Walkman merupakan salah satu CD Player portable yang sangat populer pada jamannya, bahkan menjadi simbol pergaulan sosial bagi kalangan anak muda pada waktu itu.

DVD-A merupakan bagian dari DVD yang biasa kita kenal dengan nama Digital Video Disc atau Digital Versatile Disc, hanya saja kemampuan DVD-A hanya terbatas pada media penyimpanan suara saja, Jadi pada dasarnya cara kerjanya sama dengan CD hanya saja DVD-A memberikan akurasi tinggi pada keluaran suara dari media yang disimpan didalamnya dan memberikan range kualitas suara yang panjang mulai dari Mono (1.0), stereo (2.1), Stereo + Mono Surround (3.0 atau 3.1), Quad (4.0 atau 4.1) hingga Full Surround (5.0 atau 5.1)
Kapasitas penyimpanan yang besar - hingga 8.5 GB - ternyata tidak membuat DVD-A menjadi media penyimpanan musik yang populer. Di Indonesia sendiri sangat jarang ditemukan DVD-A yang dipasarkan secara luas. Hanya segelintir orang saja mungkin yang pernah atau masih memiliki, atau bahkan mengetahui DVD-A.
sejak pertama kali beredar tahun 2000 hingga sekarang, kepopuleran keluarga DVD memang ada pada media penyimpanan visual audionya. Indonesia merupakan salah satu konsumen DVD bajakan terbesar se Asia bahkan dunia.
Dan saya yakin anda juga memiliki satu atau lebih DVD bajakan di rumah anda. Betul?
- Digital Audio Format (Berdasarkan popularitasnya di Indonesia)
MPEG-1 or MPEG-2 Audio Layer III (MP3)
Seiring semakin majunya teknologi, inovasi semakin banyak dilakukan oleh para produsen musik.
tak ketinggalan juga dengan format audionya.

MP3 sendiri dirancang oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) sebagai bagian dari MPEG-1 yang dikembangkan Fraunhofer Institute di Jerman.
Pada awalnya Karlheinz Brandenburg, seorang mahasiswa kedokteran di University of Erlangen-Nuremberg Jerman mulai mengerjakan proyek kompresi audio digital pada 1980 an awal, walau hanya pada fokus bagaimana orang-orang mempersepsikan musik.

MP3 sangat cocok untuk perangkat mobile maupun gadget portable lain yang mendukung format audio digital.
Salah satu kekurangan dari MP3 adalah ukuran bit ratenya yang hanya mencapai batas maksimal 320kbps (kilo bit per second).
Waveform Audio File Format (WAVE/WAV)
Kalau anda pengguna OS Windows maka anda pasti familiar dengan format suara berekstensi .wav ini.Ya, WAV adalah format suara standar yang digunakan oleh Windows dan IBM untuk perangkat PC mereka yang punya kemiripan dengan format suara AIFF yang jadi standar pada Macintosh buatan Apple Inc. WAV dirilis pertama kali pada tahun 1991 oleh Windows dan IBM.

Walaupun berbeda standarisasi, namun baik Windows maupun Macintosh juga OS Linux sama-sama kompatibel dalam hal penggunaan format suara WAV ataupun AIFF.
dalam hal popularitas penggunaannya, WAV lebih disukai oleh para profesional dalam hal merekam suara format digital karena menggunakan 2 channel LPCM dengan sample 44.100 kHz perdetik dan 16 bits per sample. BBC Radio Inggris menggunakan format audio WAV sebagai standarisasi untuk format suara siaran mereka.
Advanced Audio Coding (AAC/M4A)

Ekslusif adalah satu kata yang mendeskripsikan Ipod ketika diluncurkan pertama kali tahun 2001 oleh mendiang Steve Jobs. Saya menyebutnya ekslusif karena Ipod hanya dapat memutar format audio AAC/M4A dan AIFF saja pada saat pertama kali diperkenalkan, namun pada tahun 2002 Ipod mulai mendukung format MP3, WAV dan beberapa format lainnya.
AAC/M4A sendiri adalah format audio yang mirip dengan MP3 karena bersifat lossy (sifat dasar kompresi tinggi) tetapi sedikit lebih tinggi standarnya dalam hal pengkodean. Dengan kata lain, AAC/M4A yang dirilis pertama kali dirilis pada tahun 1997 oleh kerjasama antara Bell Labs, Fraunhofer Institute, Dolby Labs, Sony dan Nokia ini adalah suksesor MP3 karena AAC/M4A adalah juga bagian dari MPEG-2 dan MPEG-4.

Pada tahun 2006, MPEG-4 Scalable To Lossless (SLS) diluncurkan sebagai peningkatan pada format suara AAC/M4A untuk memberikan opsi pengkodean lossless pada format AAC/M4A.
Windows Media Audio (WMA)

WMA Pro generasi kedua dari WMA punya karakteristik kodek yang mirip dengan WMA standar tetapi juga memiliki fitur peningkatan pengkodean entropi (istilah untuk penyimpangan suara) dan strategi kuantisasi serta lebih efisien dalam pengkodean stereo.
Tidak banyak perangkat yang kompatibel dengan WMA Pro diluar dari perangkat pemutar suara keluaran Microsoft sendiri. Hanya ada beberapa perangkat yang mampu menjalankan format ekstensi .wma ini, diantaranya adalah Toshiba Gigabeat generasi terbaru dan perangkat Motorola yang terbaru.
OGG

OGG bukan sebuah akronim, OGG diambil dari ogging, jargon dari sebuah game Real-time strategy/shooter; Netrek. ogging sendiri, berdasarkan penuturan dari pengembangnya Xiph.org Foundation memiliki arti harfiah "datang untuk melakukan sesuatu secara paksa, mungkin tanpa mempertimbangkan jika menguras sumber daya masa depan". -Entah apalah maksudnya.. hehehe-.
Sifat dari OGG adalah open container format yang berarti tidak memiliki hak cipta dan dapat digunakan sebagai format suara dimana saja, oleh siapa saja tanpa harus khawatir melanggar hak cipta.
OGG hanya populer di dunia streaming internet. Misalnya anda menonton siaran sepakbola atau ajang penghargaan Oscar secara live streaming, maka untuk keluaran suara yang anda dengar dari speaker PC maupun headphone anda adalah format suara digital yang melakukan pengkodean OGG.

Salah satu media player umum yang bisa memutar file berekstensi .ogg adalah GOM Player.
RealAudio

Sekedar bernostalgia, anda pernah mempunyai ponsel Nokia berbasi OS Symbian? nah symbian biasanya memakai RealOne Player sebagai aplikasi pemutar video untuk perangkatnya. RealOne Player juga buatan RealNetworks yang juga mengembangkan RealAudio ini.
Sama seperti OGG, RealAudio lebih ditujukan sebagai media streaming online.
Gak banyak yang bisa saya jelaskan mengenai RealAudio ini karena sumber informasi yang terbatas, lagipula RealAudio memang tidak populer di Indonesia.
Musical Instrument Digital Interface (MIDI)

MIDI adalah bahasa yang digunakan sebagai komunikasi, memungkinkan transfer file dari perangkat berbeda antara perangkat musik dan komputer.
Sebagai contoh, mungkin anda pernah menonton organ tunggal?
Pertunjukan musik dangdut yang hanya menggunakan 1 buah Electric Keyboard sebagai pengiring musik ini menggunakan format MIDI didalamnya.
Dulu pada akhir 1970 an, perangkat musik elektronik mulai umum digunakan di Amerika Utara, Eropa dan Jepang. secara garis besar MIDI adalah teknologi pembaruan yang memungkinkan para musisi memproduksi musik digital dengan varian yang lebih banyak, karena pada saat itu kebanyakan synthesizer (alat musik elektronik yang menghasilkan sinyal listrik yang diubah menjadi suara melalui pengeras suara atau headphone) masih bersifat analog.
Bagi Pengguna gadget pemutar musik maupun ponsel sekarang, MIDI tidak populer.
Tapi belum ponsel sekarang mayoritas berbasis Smartphone, ada masanya MIDI dikenal oleh para pengguna ponsel berbasis Java.
Ya, Nokia dulu adalah salah satu vendor yang menggunakan format suara MIDI. Bahkan pernah dibuat aplikasi yang sudah tertanam dalam setiap ponselnya, komposer sederhana untuk membuat nada MIDI bagi pengguna ponsel. Walaupun sederhana, tapi cukup menyenangkan mencoba membuat nada MIDI menggunakan komposer bawaan ponsel tersebut.
Karena dikhususkan untuk perangkat musik elektronik, saya kurang tahu apa nama ekstensi untuk file MIDI ini. informasi yang saya dapat hanyalah Standard MIDI File (SMF) yang merupakan format file yang menyediakan cara terstandarisasi untuk rangkaian Nada atau suara yang akan disimpan, dipindahkan, dan dibuka pada sistem lain, namun .rmi adalah ekstensi yang digunakan oleh file MIDI versi lanjutan sekarang ini.
mp4 .m4v .mov .avi .flv .mpg .wmv
BalasHapusMaaf min dari jenis file ini yang cocok/mendukung untuk dvd apa yah.
Setahu aku cuma file DAT yang bisa untuk dvd.???
terimakasih atas infonya
BalasHapusobeng samsung plus ori